Menurut gue, yang namanya mengakui bahwa diri kita salah ialah dengan berintrospeksi lagi lebih dalam, dan benar-benar merasa terpanggil untuk terus memperbaiki diri. Enggak gampang karena itu harus dilakukan dengan tulus, ikhlas, dan tanpa syarat. Mau kita paksakan?? Tentu hasilnya enggak akan maksimal. Apalagi diawali dengan cara memaksakan diri mengatakan dan mengumbar-umbar bahwa kita salah. Gue akan bilang kalo gue salah, jika memang gue sependapat bahwa gue salah. Tentu semua orang juga begitu kan?? Tapi dengan kelembutan dan pengertian, perlahan-lahan kita akan sadar dan melakukan perubahan bukan?? Time Will Tell.
Namun salah atau benar, gue mulai terbiasa untuk meminta maaf, meminta maaf untuk ikut terpancing terjadinya suatu perdebatan yang membuat bad mood. Dan itu adalah sebuah tindakkan yang perlu dilandasi kebesaran hati. Orang yang tinggi hati tentunya sulit untuk meminta maaf. Tapi bagi sebagian orang itu ga cukup, sebagian orang itu berfikir kalau maaf adalah tanda bahwa lawannya mengatakan dan mengaku salah dan dengan begitu ia merasa puas bahwa dirinya lah yang benar. Egois bukan?? Dan seperti yang gue bilang sebelumnya, memperdebatkan mana yang salah dan benar adalah hal yang percuma. Enggak banyak yang memahami hal ini karena hanya mengikuti emosi dan keangkuhan tak berujung semata.
Life is A Learning Adventure, Not A Debate Battle?!!
0 komentar:
Posting Komentar