CHAPTER 13:
SIKLUS SEDERHANA AGAMA..
Last but least, semua enggak akan
pernah bisa terjadi ataupun diraih tanpa ridha dan kuasa Allah. Gue sangat
percaya dengan adanya keajaiban, terutama di saat gue udah ngerasa bener-bener
enggak mampu menjalankan sesuatu. Keberuntungan yang gue rasain juga merupakan
tanda bahwa Allah menyayangi gue. Kehidupan keluarga gue berubah menjadi lebih
positif pun salah satunya disebabkan oleh bokap gue yang udah merambah agama
dengan menjadi amir jemaah. Kata bokap gue, kalau kita urus urusan Allah (Berdakwah, Musyawarah Agama, Memakmurkan
Masjid, dll), maka Allah yang akan mengurus segala urusan kita, menjaga
keluarga kita, dan mengalirkan rezeki dari sumber yang tidak diduga-duga. Sulit
dipercaya awalnya, tapi tetep gue coba lakukan, dan it works!!! Allah maha tahu apa yang kita butuhkan
dibanding diri kita sendiri.
Pemahaman tentang agama membuat kita
menyadari betapa indahnya hidup ini, kita enggak perlu cemas dan takut akan
urusan dunia, takut kekurangan rejeki, atau takut enggak ada yang menyayangi
kita. Kalau yang begini-begini, cherry nih yang paling oke diajak ngobrol dan
sharing. Biasanya yang bisa ngerasain ini ialah orang yang udah pernah terpuruk
ke sisi yang paling dalam. Tapi kenapa harus terpuruk dulu??? Semua bisa
merasakan dan mengimplementasikannya kok. Simple caranya!! Niatkan segala
sesuatunya untuk ibadah!! Belajar untuk ibadah, bekerja untuk ibadah, mencintai
untuk ibadah, makan untuk ibadah, semua untuk ibadah dan ibadah karena Allah.
Contoh simplenya membeli makan untuk ibadah, dengan makan kita tidak hanya
menjadi kenyang, tapi juga menghargai jerih payah orang yang jualan, memberi
rejeki kepadanya, dan siapa tahu jualannya semakin ramai dengan kita
membelinya. Hal biasa yang kita lakukan, kita sadari atau enggak, bisa jadi hal
luar biasa bagi orang lain!!
“Berikanlah aku hidayahmu, dan
jadikanlah aku hidayah bagi orang lain” Ini adalah doa wajib gue dalam keadaan
apapun. Doa ini sekaligus janji, bahwa apapun yang telah gue terima, gue raih,
dan gue bisa lakukan enggak boleh hanya bermanfaat buat gue, tapi harus gue
buat bermanfaat buat orang lain juga. Seperti siklus sederhana, gue yakin, jika
gue mengeluarkan sesuatu, memberikan sesuatu, atau berkorban kepada orang lain
bukan berarti nikmat yang gue rasain berkurang, tapi suatu saat nanti pasti gue
akan menerima nikmat tersebut,sama besar atau mungkin bahkan lebih dalam bentuk
apapun dan melalui siapapun.
Gue mungkin memang bukan ahli agama
seperti bokap gue, solat gue masih suka ketinggalan, sunah rasul juga belum
bisa gue laksanakan, tapi satu hal, kecintaan dan keyakinan gue kepada Allah
melebihi apapun yang ada di hidup gue, dan Allah yang membuat gue mencintai
apapun dan membuat gue yakin kalo gue memang luar biasa. Semua akan menjadi
luar biasa dan indah karena Allah.
KATA PENUTUP KAPALSELAM 21
Haloooo….
Terima kasih banyak untuk yang udah
baca tulisan ini, maaf banget kalau banyak kekurangan dalam penulisannya, tapi
mudah-mudahan walau cuma secuil punya kesan yang berarti buat pembaca. Gue berterima
kasih banget kalau ada apresiasi berupa testimony, kritik, dan saran yang
membangun. Atau mungkin mau menyumbang buat versi hardcopy. Bisa dikirim by
email ke:
herliansyahwisastra@yahoo.com
Salam
Senyum Semangat
Rudy Herliansyah Wisastra
0 komentar:
Posting Komentar