CHAPTER 2:
RESMI JADI MAHASISWA…
Diterima di Program Studi yang
diinginkan di Universitas yang menyandang nama baik Negara (lebay), menjadi
pelipur kesedihan sekaligus semangat baru gue saat itu. Singkat cerita,
persaingan busuk tidak sehat dalam dunia bisnis dengan ganas menjatuhkan bokap
gue yang berujung pada urusan kepolisian. Seperti tsunami yang dengan seketika
dapat menghacurkan kota dengan seluruh infrastrukturnya, itu pula yang terjadi
pada keluarga gue, terutama pada gue. Di tengah kisruhnya jalannya persidangan
yang menghabiskan banyak dana, yang seharusnya cukup menjadi biaya gue kuliah
sampe lulus, malah terjadi perebutan kekuasaan siapa yang akan menjadi
pengganti bokap gue sementara dalam menjalankan bisnis. Karena gue anak yang paling
gede dan mungkin dianggap merupakan ancaman terbesar, singkat cerita (lagi),
gue dijebak dituduh menggelapkan uang yang berujung pada pecahnya perang dunia
antara gue dan bokap gue. Ini bukan sinetron loh, ini nyata, tapi gue enggak
malu dengan hal ini, karena semua ini bukan kesalahan bokap gue sepenuhnya, dan
karena hal ini juga gue punya banyak pelajaran penting ke depannya. Pesan
Sponsor, Selalu berpositif thinking atas segala sesuatu, baik ataupun buruk.
Berat namun tetap tabah dan senyum
semangat (lagunya SMASH lagi), gue terpaksa mengurus semua registrasi ulang
serta administrasi sendiri, ditemani Maly tentunya. Pengalaman gue saat
registrasi ulang, sebelum foto untuk KTM, dandan dulu deh yang rapi terus cari
angle yang tepat, karena berdasarkan survey banyak yang komen negative, karena
hasilnya kaya candid enggak maksimal dan enggak bisa diganti sampe lulus,
sementara gue cukup oke hasilnya saat itu, walau lebih mirip anak cina KW9,
narsisnya. Yang menjadi beban besar buat gue saat itu ialah masalah pembayaran
uang pangkal, pengajuan keringanan gue ditolak. Duit..duit..duit..wajar aja
banyak orang bunuh diri gara-gara duit. Ini bukan kesalahan pihak UI, karena
memang secara kasat mata gue ga berhak mendapat keringanan, beruntungnya gue
masih diterima melakukan pembayaran secara menyicil. Daripada pusing mikirin
duit, langsung do it aja lah , gue yakin semua pasti ada jalan keluarnya yang
sesuai dengan kemampuan kita, urusan pembayaran uang pangkal pun dilalui dengan
selamat. Setelah menyelesaikan seluruh registrasi dan administrasi yang cukup
menegangkan, akhirnya gue resmi jadi mahasiswa UI!
0 komentar:
Posting Komentar