CHAPTER 3:
EUPHORIA KEMENANGAN…
Masa peralihan dari siswa menjadi
mahasiswa, dimulai dengan pengenalan dunia kampus secara umum, dikenal di UI
dengan nama Orientasi Belajar Mahasiswa (OBM). Gue enggak begitu tertarik buat
mengikutinya, ditandai dengan hari pertama OBM, gue terlambat dan parahnya gue
salah masuk kelas, yang harusnya di FMIPA gedung fisika, malah FMIPA gedung
matematika. Ini udah tanda kalo gue harus ganti kacamata! Sadar bahwa nama gue
ga ada di absen, gue cuek ngikutin sesi pertama, sesi perkenalan, sambil
mengalihkan rasa malu gue. Niat gue untuk enggak maksimal mengikuti OBM
seketika berubah 180 derajat menjadi amat sangat bersemangat saat sesi ke-dua,
sesi pengenalan tentang CML (Computer Mediated Learning), cara diskusi lewat
chat khusus mahasiswa UI, yang saat itu dilakukan di A606, Lab Komputernya
teknik. Belajar dari pengalaman, gue ga mau lagi terlambat dan salah masuk,
alhasil gue dateng kepagian. Di kelas itu gue mencoba mengakrabkan diri dengan
rekan satu kelas OBM yang sebenarnya. Orang pertama dari luar yang gue kenal
ialah gadis manis yang duduk di belakang gue. Selain manis, namanya yang unik
didengar membuatnya gampang diingat, Nabila Dian Nirmala, mahasiswi psikologi
yang ternyata merupakan anak Bogor juga. Ini merupakan salah satu hal yang
lantas bikin gue semangat OBM, dan membuat gue sadar bahwa OBM ini merupakan
cara pertama dan paling efektif untuk kenal dengan mahasiswa, mahasiswi
pastinya, dengan lebih dekat di luar fakultas kita.
Kegiatan lain yang gue dan semua
mahasiswa baru lakukan ialah persiapan menjadi penyanyi Aubade untuk Pelepasan
Sarjana Baru, acara ini selalu dijadikan momen untuk mencatatkan diri UI dengan
penyanyi Aubade terbanyak dalam Rekor MURI. Kesan gue akan kegiatan ini ialah
berkeringat, karena sumpek dan panas banget di dalam balairung tanpa AC. Selain
Aubade, sepulang OBM biasanya ada Conditioning,yaitu kumpul perkenalan dengan
seluruh mahasiswa baru Teknik Mesin, For Your Info prodi Teknik Perkapalan itu
bagian dari Departemen Teknik Mesin UI. Sialnya untuk region OBM di FMIPA
dibimbing oleh Cakra (Redenx) waktu masih jadi model iklan sunsilk alias rambut
panjang. Dari belakang semampai, ternyata dari depan gahar parah!! Oke,
sekarang gue tau kenapa Teknik Mesin itu kelam.
Di UI, puncak dari Orientasi sebelum
kuliah ialah OKK(Orientasi Kehidupan Kampus), dimana seluruh mahasiswa baru
sebelumnya diberikan tugas selama OBM untuk mengumpulkan biodata lengkap dengan
tanda tangan orang-orang yang dikenal, tugas essay, dan membuat ID.
Sebenenernya tugas-tugas itu, enggak usah dikerjakan dengan sangat tertekan,
bahkan ID pun bisa dibeli di outlet terdekat, di pondok cina misalkan. Karena
harus datang pagi buta dan harus jemput Maly, gue pun menancap gas Volvo960 gue
ditambah ngaktifin turbo kaya orang kesetanan, walaupun sebenernya enggak boleh
bawa mobil. Ternyata gue tetep aja telat, ganjarannya gue dihukum lari, dan gue
sadar gue lupa make iket pinggang dan masi tersimpan di dalam tas. Setelah itu
para mahasiswa baru dibuat teriak-teriak ga jelas, push up, lari, dan
jenis-jenis olahraga lainnya sampai acara puncak OKK di dalam balairung.
Diawali seminar yang diikuti
mahasiswa-mahasiswa baru yang basah dan enggak focus karena keringat, Acara
puncak OKK UI berakhir dengan hal yang enggak pernah gue lupakan seumur hidup
gue. Seluruh mahasiswa baru diminta membuat tulisan OKK UI dengan perintah
hanya dari satu orang sambil berteriak “SATU KOMANDO, SATU PERJUANGAN”.
Balairung seperti diisi oleh semut-semut cerdas yang jadi blo’on gara-gara
instruksi enggak penting, gue pun hanya duduk malas. Setelah Puas dimarahi
sampai jadilah bentuk OKK UI tersebut, para mahasiswa baru diwajibkan menarik 4
buah tali yang tergantung di langit-langit balairung. 3 tali dapat ditarik,
tinggal 1 tali paling tinggi di tempat laki-laki yang belum ditarik. Gunung
manusia yang dibangun berkali-kali berantakan karena sangking tingginya. “Kalau
kalian tidak bisa menarik tali tersebut, satu angkatan kalian tidak akan
diterima sebagai mahasiswa UI!!!” Ancam panitia berulang-ulang.
Gue gemas juga liatnya, mencoba
ngebantu dan merelakan diri buat diinjak-injak,menghirup bau surga dan kaus
kaki, ternyata masih gagal juga. Entah setan apa yang masuk ke badan gue, gue
memutuskan untuk naik ke atas pondasi manusia tersebut. Akhirnya gue menemukan
jawaban kenapa talinya ga pernah dapet saat berada di puncak, ternyata puncak
gunung manusia itu enggak sejajar sama talinya, ANJIIIR!!!! Tanggung udah sampe
puncak, gue loncat ala superman, DAG…DIG….DUG…. (Berharap dibayangkan slow
motion),HAP!!!!(lalu ditangkap) Dan tali tersebut pun berhasil ditarik, balon
berjatuhan dari langit-langit meriah, Balairung bergemuruh, dan gue diangkat,
dilempar ke atas, euphoria kemenangan!!! Setelah itu gue ditanya mengenai kesan
gue setelah menarik tali terakhir oleh seorang panitia, jawaban gue “kacamata
gue ilang, gue ga bisa pulang”
0 komentar:
Posting Komentar