Who Am I???
Pertanyaan yang menurut saya pribadi sebenarnya sangat mudah
dijawab, namun sangat sulit dimaknai, bahkan kita terkadang mau memungkirinya. Setiap
makhluk dan setiap benda diciptakan, pasti memiliki manfaat dan tujuan atas
penciptaannya. Coba kita lihat sekeliling kita, baju bermanfaat agar badan kita
tidak kotor, pulpen atau pensil digunakan untuk menulis, handphone digunakan
untuk berkomunikasi, rumah dibuat sebagai tempat tinggal dan berteduh kita, dan
lain-lain. Itu adalah bikinan manusia, dan jika tidak bermanfaat seperti yang
pembuatnya inginkan pastilah benda tersebut merupakan produk gagal, perlu
diperbaiki, atau dikembangkan kembali hingga menjadi sempurna seperti yang
pembuatnya inginkan. Lalu untuk apa kita (manusia) diciptakan?? Masih yakin kan
kita bahwa Allah merupakan pencipta kita?? Jangan-jangan kita termasuk manusia
yang berfikir bahwa yang penting hidup dan jalanin aja hidup, tanpa pernah
memikirkan atau bahkan tidak tahu ke mana arah tujuan hidup kita. Hmm…
Satu penggalan Al-Qur’an yang mungkin kita sering dengar, dalam
Q.S Adz-Dzariyat ayat 56
wamaa khalaqtuljinna waal-insa illaa liya'buduun
“Dan tidak Kuciptakan jin
dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”
Yepp.. Itulah tujuan kita diciptakan, untuk beribadah kepada
Allah. Lalu pernahkah kita mencari tahu, apa itu ibadah?? Nah mungkin banyak
yang akan menjawab:
Solat
Puasa
Dzikir
Membaca Al-Qur’an
Melaksanakan yang diperintah Allah dan menjauhi yang dilarang
Allah
Dst.
Semua itu benar, namun Itu adalah bentuk dari ibadah, bukan
merupakan pengertian dari ibadah. Kata ibadah mungkin terlalu terkesan langitan
untuk dicerna, mari dijabarkan lebih umum lagi. Ibadah, terdiri dari a-ba-da atau
abdi, mengabdi, nah mulai familiar kan dengan kata-kata ini? Banyak yang bisa kita
bayangkan tentang mengabdi, seperti seorang hamba sahaya kepada majikannya,
seperti seorang anak buah kepada atasannya, dan lainnya. Terbayang kan?? Jadi
siapa kita?? Hamba Allah, Abdi Allah, Makhluk Allah.
Bagaimana kita memaknai diri kita sebagai abdi/hamba/pekerja Allah
?? Mungkin kita akan menjawab seperti jawaban atas pertanyaan sebelumnya. Kalau
Saya coba tawarkan jawaban mencari ridha Allah bagaimana?? Syukur Alhamdulillah
jika ada yang menjawab ini.
Namun muncul lagi pertanyaan, apa itu ridho?? Ridho berasal dari
bahasa arab yaitu kata ro-di-ya yang berarti senang, rela, suka. Nah andai kita
sudah melaksanakan perintah-perintah atasan kita namun atasan kita tidak suka,
tidak senang, dan tidak rela apakah ia akan menaikan jabatan kita atau memberi gaji
tambahan kepada kita?? Jangan-jangan malah kita dipecat meskipun kita telah
melaksanakan perintahnya, karena hasilnya tidak sempurna dan tidak sesuai
target. Banyak kan kejadian seperti ini??
Tapi setuju ga, kalau kita bisa melaksanakan perintahnya dengan
baik, ditambah lagi atasan kita senang dengan tindakan kita, pasti atasan kita
dengan senang hati akan memberikan bonus untuk kita. Bahkan jika kita tidak
mencapai target, namun atasan kita senang dengan kita, atasan kita rela
mempertahankan kita dan memberi kesempatan untuk kita memperbaikinya, bahkan
dengan senang hati membantu kita. Apalagi Allah maha kuasa, maha memberi, maha
segala-galanya. Semestinya kita tidak ragu lagi untuk mencari ridha Allah, dan
meleburkan setiap kegiatan hidup kita hanya untuk beribadah kepada semata-mata
untuk mencari ridha Allah. Setuju?
Kalau begitu, artinya bentuk kegiatan apapun dalam hidup ini tidak
boleh lepas dari semua yang Allah ridhai. Coba renungkan lagi, apakah kita
cukup serius untuk mencari keridhaan Allah?? Coba kita lihat keseharian kita,
pertanyaannya : Apa yang pertama kali akan kita lakukan nanti ketika bangun
tidur pagi??
a.Berdoa, wudhu, dan shalat subuh
b.Buka Handphone cek sms, twitter, facebook, BBm, dan lain-lain
Nah.. Jujur ataupun tidak jawaban kita, sesuai ataupun tidak
jawaban kita, mungkin akan terbesit di akal pikir kita jika jawaban b adalah
jawaban tidak terpuji, namun Saya tidak berani mengatakan bahwa jawaban B itu
salah. Kenapa?? Karena menurut Saya keduanya sama-sama kurang sempurna,
bukankah sebelumnya kita setuju bahwa apa yang kita lakukan semata-mata untuk
mencari ridha Allah.
Jadi Apa yang pertama kali akan kita lakukan nanti ketika bangun
tidur pagi?? Mencari Ridha Allah.
Kenapa kita belajar dan menuntut ilmu?? Untuk mencari ridha Allah
Kenapa kita bekerja dan berbisnis?? Untuk mencari ridha Allah
Kenapa kita sholat, baca Qur’an, dan sedekah?? Untuk mencari ridha
Allah
Kenapa kita membaca tulisan ini?? Untuk mencari ridha Allah
Timbul lagi sebuah pertanyaan, yang menurut Saya umum ditemui di
masyarakat ini. Apa yang kita minta kepada Allah sebagai balasan dan bonus dari
kegiatan-kegiatan yang kita lakukan di dunia ini??
a.Surga
b.Pahala…
Coba renungkan lagi baik-baik, mungkin saja akal pikiran kita
berkutat seperti mencari mana yang duluan ayam atau telur, mana yang paling
penting dikedepankan. Namun jelas keduanya sama-sama penting, ini bukan
pertanyaan pilih salah satu, bukan, kita punya hak memilih keduanya, bahkan kita
punya hak memiliki jawaban yang lain. Tapi coba kita renungkan lagi pembahasan
kita dari awal. Ridha adalah suka, senang, dan rela.
Mungkinkah Allah akan memberikan pahala jika Allah tidak rela,
tidak senang, dan tidak suka?? NO..
Mungkinkah Allah akan memberikan surga jika Allah tidak rela,
tidak senang, dan tidak suka?? NO..
Bisa kita bayangkan ketika yang menjadi niat utama dalam
menjalankan ibadah adalah pahala. Boleh jadi kita sudah merasa mendapat pahala,
padahal Allah tidak suka dengan hal yang kita kerjakan. Ridha nya saja tidak
kita dapatkan, bagaimana mungkin pahala kita dapatkan?? Apalagi surga??
LAA ILAHA
ILLALLAH
TIDAK ADA
TUHAN SELAIN ALLAH
Tidak ada
yang kita tuju selain mencari RIDHA ALLAH
Tulisan ini Saya tuangkan
berdasarkan beberapa referensi, pengalaman dan pemaknaan pribadi, serta
pertukaran pikiran dengan keluarga, kerabat, dan saudara seiman dalam dakwah. Semoga
bisa menjadi pondasi penting dalam memaknai hidup kita. jika kita merasa
tulisan ini baik, kita niat untuk amalkan dan sampaikan atau dakwahkan (Like,
Do, and Share).
Beberapa ulama mengatakan bahwa Sholat merupakan ibadah yang
paling penting (bukan yang penting sholat), dan dakwah merupakan ibadah yang
paling besar ibadahnya jika Allah Ridha karena "Barang siapa menunjukan pada kebaikan ,maka baginya
pahala seperti orang (yang ditunjukan) telah melakukannya (HR Muslim). Wallahu’alam.
Dari pengalaman Saya betapa banyak kemuliaan
dan keuntungan yang Allah berikan bagi orang-orang yang berdakwah demi mencari
Ridha Allah, InsyaAllah jika ada umur Saya akan tuangkan di lain kesempatan.
0 komentar:
Posting Komentar