Dari tulisan Saya sebelumnya, Kita mulai masuk pemikiran bahwa kita diciptakan oleh Allah senantiasa untuk meleburkan semua kegiatan kita di dunia ini hanya dan hanya untuk mencari ridha Allah, dengan segelintir pertanyaan-pertanyaan menyentil pada tulisan sebelumnya. Namun kira-kira berapa lama kita ingat dan semangat belajar mengamalkan pemikiran tersebut?? Satu bulan? Satu minggu? Atau bahkan setelah buka page komik, liat berita sahabat kita mau menikah, setelah melanjutkan pekerjaan, setelah dapet pesan dari orang yang kita sayangi, kita langsung lupa pemikiran tersebut??? Hayoo.. jujuur… Berapa kali kita ikut seminar, training, ceramah, pengajian, dan kegiatan-kegiatan serupa yang dampaknya habis dan kesannya seakan hilang.
Dalam pepatah arab disebutkan “Al insaanu mahallul khoto wan nisyaan” yang artinya “Manusia itu tempatnya salah dan lupa”. Jadi jangan malu mengakuinya, dan jangan ragu untuk saling ingat mengingatkan. Oke, sebelum melanjutkan ke inti cerita yuk mari diinget-inget lagi siapa kita dan bagaimana kita memaknai hidup kita.
Menyambung ke judul, Sepakatkah kita kalau kita semua pasti ingin hidup bahagia, sukses, dan jaya di dunia dan di akhirat?? Saya yakin tidak ada manusia yang menolak jika dijanjikan kebahagiaan, kesuksesan, dan kejayaan. Kembali lagi yuk kita kaji lagi sedikit, Apa yang menjadi penyebab timbulnya kebahagiaan, kesuksesan, dan kejayaan??
Harta yang melimpah??
Jabatan yang dihormati??
Kekuasaan yang luas??
Fisik yang menawan??
Ilmu Pengetahuan yang tinggi??
Umur yang Panjang??
Pasangan yang sempurna??
Semuanya??
Jika memang kebahagiaan manusia ada pada KEKUASAAN maka pastilah FIRAUN adalah orang yg bahagia..tp nyatanya tidak, ia dilaknat Allah dan ditenggelamkan di laut. Jika ada pada JABATAN maka pastilah HAMMAN (perdana menteri Firaun) adalah orang yg bahagia..tp nyatanya tidak, ia dilaknat Allah dan ditenggelamkan di laut bersama2 dgn Firaun. Jika ada pada HARTA maka pastilah QORUN adalah orang yg bahagia..tp nyatanya tidak, ia dilaknat Allah dan dibenamkan ke dalam bumi. Jika memang kebahagiaan manusia ada pada FISIK, TEKHNOLOGI, PERTANIAN & PERDAGANGAN, KEBEBASAN maka pastilah kaum ADD, kaum TSAMUD, kaum SABA, kaum MADYAN, kaum SODOM & GOMORAH adalah kaum2 yg bahagia..tp nyatanya tidak, mereka dilaknat Allah dan dimusnahkankan dari muka bumi.
Semua jawaban-jawaban tersebut di atas telah Allah atur sebagaimana Allah menciptakan dan mengatur langit dan bumi beserta segala isinya. Allah yang Maha Kuasa mengatur rejeki, jodoh, umur, dan seluruh perkara di dunia kepada seluruh makhluknya, manusia baik muslim ataupun non muslim, ikan, burung, cacing, bahkan rerumputan dan semut sekalipun. Allah berikan ganjaran atas segala perbuatan makhluknya, dan Allah juga jadikan kisah kaum-kaum terdahulu seperti yang disebutkan di atas dalam Al Qur’an sebagai pelajaran.
Nahlooh… atau ada yang menjawab dan mulai kepikiran bahwa kebahagiaan, kesuksesan, dan kejayaan itu datang dari nikmat yang diterima dengan dibarengi ridho Allah?? Tos dulu lah sama yang punya pemikiran ini..
Begituu banyak nikmat yang Allah berikan untuk kita, yang bahkan menurut QS. Luqman ayat 27, seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut menjadi tinta, ditambahkan kepadanya tujuh laut lagi sesudah keringnya, niscaya tidak akan habis-habisnya dituliskan nikmat Allah. Sedikit saja kita maknai berapa banyak oksigen yang kita hirup dengan cuma-cuma, jika kita bandingkan dengan harga tabung oksigen di rumah sakit. Maka Allah berfirman dan tegaskan dalam QS. Ar-Rahman ayat 55 “Maka, nikmat Tuhan mana lagikah yang kau dustai?”.
Sebagai gambaran mudah, ketika Allah berikan nikmat rejeki dibelikan oleh kita makanan-makanan enak dan mahal, tapi bagaimana jika setelah itu Allah ga ridho dan memberi sakit gigi, apakah kita bahagia dengan makanan enak dan mahal tersebut?? Nah, inilah hakikat kebahagiaan yang sebenarnya, yaitu perasaan yang timbul berkat ridho Allah, nikmat bonus!! Tapi jika Allah tidak ridho, Allah akan berikan azab, seminimalnya kita tidak mendapatkan perasaan bahagia akan nikmat yang Allah berikan, sebagaimana Allah Swt. Berfirman:
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),maka pasti azab-Ku sangat berat."(QS.ibrahim [14]:)
Ternyata nyambung lagi ke pembahasan sebelumnya yah, Subhanallah semoga Allah terus berikan hidayah dan ilham untuk kita semua.
Jika kita berbicara tentang hidup di dunia, apa pendapat kalian tentang hidup di dunia?? Mungkin jawabannya seperti ini:
Hidup adalah perjuangan
Hidup adalah kasih sayang
Hidup adalah Belajar
Hidup adalah panggung sandiwara
Sadar atau tidak, hidup kita di dunia adalah salah satu nikmat Allah, jadi HIDUP DI DUNIA INI PADA HAKIKATNYA PASTI NIKMAT!! Mungkin sedikit absurd, tapi coba yakini. Bagaiamana agar hidup ini tidak seperti sakit gigi??
MENSYUKURI NIKMAT HIDUP DI DUNIA DENGAN MEMANFAATKANNYA UNTUK MELAKUKAN HAL-HAL YANG ALLAH SENANGI DAN MEMPERSIAPKAN UNTUK MERAIH BONUS NIKMAT YANG LEBIH BESAR HIDUP YANG BAIK SELAMA-LAMANYA DI AKHIRAT.
Naah.. Kalau begitu, coba kita jujur, siapakah idola kita di dunia ini??
Pemimpin seperti Soekarno, soeharto, atau SBY
Olahragawan seperti C.Ronaldo, Messi, atau Nadal
Ilmuwan seperti Einstein, Newton, atau Darwin
Ustadz kondang seperi AA Gym, Uje, Arifin Ilham, atau Yusuf Mansyur
Ayah kita?? Dosen?? Atau siapa lagi..
Ataukah Nabi Muhammad S.A.W??
Di antara mereka, siapakah yang pasti dan pasti Allah senangi?? Dan pasti Allah ridhoi untuk menghuni surgaNya?? Semua pasti setuju jika Nabi Muhammad S.A.W adalah jawabannya, bahkan sesungguhnya Allah dan para malaikatNya senantiasa bershalawat kepada Nabi Muhammad S.A.W. (Q.S. Al-Ahzab 56). Jadi setujukah kita bahwa:
CARA HIDUP RASULULLAH MUHAMMAD S.A.W. ADALAH CARA HIDUP YANG PASTI DIRIDHOI OLEH ALLAH SWT. DAN KEBAHAGIAAN, KESUKSESAN, DAN KEJAYAAN DI DUNIA DAN AKHIRAT BERADA PADA AMAL AGAMA YANG SEMPURNA SEPERTI YANG DICONTOHKAN DAN DIANJURKAN OLEH RASULULLAH MUHAMMAD S.A.W.
Benar, Allah memberikan pedoman dan perintah kepada manusia melalui Al-Qur’an, namun Allah memberikan petunjuk dan panutan kepada manusia melalui cara hidup (Sunnah) Rasulullah Muhammad S.A.W. Perintah sholat ada dalam Al Qur’an tapi bagaimana melakukan Sholat adalah sebagaimana yang dicontohkan dan dianjurkan Rasulullah S.A.W. Allah menyenangi Sholat, sedekah, dan dzikir dengan cara dan anjuran Rasul, menyenangi mencari nafkah, berdagang, nikah dengan cara dan anjuran Rasul, menyenangi bergaul dengan cara dan anjuran Rasul, menyenangi berpakaian dengan cara dan anjuran Rasul, menyenangi berfikir dengan cara dan anjuran Rasul, menyenangi bersyukur dengan cara dan anjuran Rasul, dan menyenangi menyelesaikan masalah dengan cara dan anjuran Rasul.
Oleh karena itu, yuk kita sama-sama banyak membuka wawasan dengan bagaimana cara hidup Rasulullah Muhammad S.A.W. sehingga kita dapat mengenal, mempelajari, dan men-copy kehidupan beliau ke dalam kehidupan sehari-hari walaupun hanya sepersekian persennya saja dengan istiqomah.
Mari kita niatkan untuk amalkan dan sampaikan sehingga ilmu yang kita miliki bermanfaat bagi diri kita dan orang lain. InsyaAllah jika ada umur Saya akan tuangkan lagi di lain kesempatan, semoga tidak bosan-bosan untuk membaca dan LDS (Like, Do, and Share), karena sesungguhnya kita ini saudara yang diikat oleh kalimat Laa ilaha Ilallah Muhammaddur Rasulullah, yang mana saudara itu jika jauh saling mendoakan dan jika dekat itu saling ingat mengingatkan dan mengunjungi.
Rudy Herliansyah Wisastra
1 komentar:
ternyata begini, bismillah aja
Terimakasih ..
Posting Komentar