CHAPTER 5:
MEREKA YANG SUPER…
Seperti yang gue singgung di Chapter
4, bahwa gue memanfaatkan dunia kampus untuk membuat gue bisa menjadi apa yang
gue mau. Lalu gue mau jadi apa?? Jawabannya, mau jadi “MAHASISWA SUPER”!!!
Super dalam parameter gue adalah memiliki kebanggaan dalam semua aspek,
akademis dan yang non akademis, mulai dari kuliah, organisasi, hobby, prestasi,
enterpreuneur, sampai ke percintaan. Bermimpi boleh donk ya?? Walaupun sampai
saat gue menulis ini masih merasa kurang dan belum pantas disebut mahasiswa
super, masih tingkat kuper bahkan. Tentunya enggak mudah, tapi kalo menurut
seorang dosen kapal, Pak Marcus, dalam definisi iman pada kuliah pertama di
semester 1 yang selalu ditanyakan pada saat ujian dan memiliki bobot nilai
cukup besar, yaitu “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita Yakini dan
bukti dari segala sesuatu yang tidak pernah Kita lihat “, dan menjadi mahasiswa
super ialah iman gue di kampus!!
Kebanyakan orang mangambil suatu
jurusan tanpa memahami secara detil tentang apa saja yang akan mereka pelajari.
Hal ini membuat mereka sulit untuk mencintai kehidupan perkuliahan mereka, dan
banyak yang akhirnya setengah-setengah menikmatinya, bahkan sampai keluar dan
pindah ke jurusan lain. Seperti ada cerita tentang dosen gue yang pindah dari
kapal ke mesin cuma gara-gara enggak bisa bikin linesplan. Lucunya lagi,
seorang temen gue, Kamaludin, pas pertama kali masuk doi nanya “wah, gue kira
ini kapal terbang, ternyata kapal laut!!” tapi doi akhirnya bisa survive dan
nikmatin kuliah di kapal sampe (insyaAllah semester ini) lulus, dan menjadi
pebisnis paling unggul di angkatan gue dengan bisnis asesoris
handphone-nya(enggak ada hubungannya sama kapal), cek saja di
planet-accesories.com.
Kuliah gue sebagai mahasiswa teknik
perkapalan UI terbilang cukup santai, banyak yang bilang santai banget malah!!
Gue termasuk salah satu mahasiswa yang lumayan parah, dateng telat, sering
cabut kuliah, titip absen, bahkan gue pernah ga mengikuti suatu mata kuliah
sampe akhir karena gue enggak suka sama mata kuliah tersebut, akhirnya gue
dapet E, padahal dosennya adalah Pembimbing Akademis gue, Mr.G. Walaupun
begitu, lulus cepat dan mendapatkan IP yang baik di sini tidak semudah
menjalani kuliahnya, karena ada beberapa mata kuliah yang memang vital dan diharuskan
paham secara detil, salah satunya Termofluida yang pada saat gue ngambil, hanya
3 mahasiswa saja yang lulus!! Biadab!! F*ck Fluida!!
Menurut gue, menjalani kuliah di sini
cukup aneh, Karena dosen-dosen kapal yang tergolong cukup aneh pula. Pak Marcus
Albert Talahatu adalah dosen yang paling rajin, dan bisa dibilang Dewa-nya
Kapal UI, dialah dosen segala perancangan kapal, dan kalau mau sehat datang
telatlah kuliah dia,kenapa?? karena kita akan dihukum push-up. Kuliahnya beliau
pun cukup unik, dari 2 jam kuliah, 1 jam dipakai untuk materi yang sebenernya,
sedangkan sisanya di-isi dengan cerita-cerita hidupnya lengkap dengan filosofi
hidup yang cukup seru untuk didengarkan, terutama bagian wanita, Jadilah
Parlente sejati!! (player). Menurut beliau “Filosofi kapal itu awal mulanya
berasal dari kata panggilan kepada wanita, yaitu she, menjadi ship. Oleh karena
itu, dalam merancang sebuah kapal haruslah seperti membuat wanita idaman,
mulus, cantik, dan manis dipandang. Merawat sebuah kapal pun, harus seperti
merawat seorang wanita, disiplin, sabar, dan penuh kasih sayang.”
Dosen yang paling gue hormati ialah
pak Hadi Tresno Wibowo. Dosen ini pun memiliki keunikan, beliau tidak pernah
membahas kuliah secara penuh, cukup sampai filosofi yang mudah dimengerti.
Dalam 2 jam kuliah, mungkin hanya setengah jam pertama saja membahas materi
yang seharusnya, sisanya gue lebih banyak diajar tentang enterpreuneurship, dan
kiat-kiat menjadi sukses yang inspiratif. Pak hadi adalah sosok yang
controversial, namun memiliki otak yang cerdik dalam menggapai ambisinya.
Walaupun bukan Pembimbing Akademis gue, beliau layaknya bokap gue di kampus,
banyak problem yang kami selesaikan bersama, terutama menyangkut project besar
kami, kapal pelat datar. Penting bagi kita untuk dekat dengan sosok seperti
ini, untuk dapat membantu kita secara bijak dalam segala permasalahan yang ada
di kampus.
Selain dosen-dosen mata kuliah,
sebisa mungkin kita harus membuat relasi dengan orang-orang penting lainnya di
kampus. Pak Anondho salah satunya, Manajer bidang kemahasiswaan dan alumni
Fakultas Teknik, yang bisa dibilang sangat controversial juga dan kurang
disukai anak-anak di kampus. Tapi buat gue, Pak Anondho adalah dewa penolong
gue di kampus. Dulu gue sempet cabut kuliah waktu semester 3, dan beliau yang
amat sangat membantu gue kembali ke kampus dengan segala kebijakan yang
diberikan untuk meringankan gue. Beliau juga yang membantu gue untuk
mendapatkan beasiswa, mengajak gue untuk mewakili teknik mengisi stand saat
PIMNAS di bali , peran beliau juga gue bisa terpilih mewakili Universitas
Indonesia dalam Sampoerna Best Student Visit 2010, sebuah kebanggaan yang tidak
bisa gue balas dengan apapun. Posisi beliau sebagai manajer kemahasiswaan-pun
sangat membantu melancarkan acara gue saat gue terpilih menjadi Project Officer
Engineering Leadership Training 2010.
0 komentar:
Posting Komentar