Gadis misterius yang aku kenal lewat dunia maya, hubungan ku dengannya seperti mimpi, tapi terasa sangat real dan berarti besar dalam kehidupanku. Tidak banyak cerita romantis dalam hubungan ku dengan Erin, tapi semua yang terjadi antara aku dengannya sungguh mengejutkan.
Dahulu kala, masih belum ada yang namanya facebook, twitter, atau Friendster sekalipun, baru ada chatting-chatting tanpa avatar aja, dan saat itu bisa dibilang aku sangat menikmati percakapan dunia maya itu, banyak sharing yang membuat aku bisa melihat dunia sedikit lebih luas dan sedikit lebih dewasa menanggapi tiap cerita yang kudapat. Dan dari sinilah aku mengenal Erin, ga salah berarti jika mencari jodoh lewat dunia maya.
Awalnya kami sering bertukar pikiran tentang keseharian kami lewat chat, email, juga sms. Setelah sekian lama dan kami merasa sudah cukup akrab dan nyambung secara pikiran, timbul-lah ketertarikan dalam diri kami untuk saling bertemu, karena sampai kami bertemu, kami tidak mengetahui wajah satu sama lainnya. Gateknya jaman itu..
Inilah mungkin yang disebut Blind Date, kencan tanpa mengetahui rupa pasangan kita, dan sangat konyol, penuh dag-dig-dug, karena segala kemungkinan bisa saja terjadi saat bertemu, yang aku takutkan ialah ia kecewa setelah bertemu denganku, still yakin dan maksimal aja, yang terpenting ialah kesan pertama saat bertemu ialah kunci dari hubungan apapun.
Akhirnya kami bertemu, Pertemuan ku dengannya tidak bisa dipercaya, bahkan aku belum pernah memimpikan gadis seperti ini sebelumnya. Gadis tipe Asia (Korea, Cina, Jepang), Rambut panjang indahnya terurai dengan menggunakan rok panjang, sekilas benar-benar seperti bidadari. Aku terdiam tak bisa berkata-kata karena kekagumanku akan Erin, sampai saat Erin menyapaku dan menyadarkanku bahwa ini nyata.
Mulai hari itu, kami semakin sering lagi berkomunikasi dan bertemu, pembicaraan kamipun semakin berkembang yang bahkan perbedaan agama antara kamipun bahkan menjadi hal yang menyatukan kami, ia selalu mengingatkan aku untuk solat begitu juga sebaliknya, dan kami sama-sama belajar untuk mensyukuri dan menikmati semua nikmat dari sang pencipta, terutama hubungan kami. Indah bukan?
Hingga suatu saat, ia menghilang dalam kurun waktu yang bisa dibilang cukup lama, dan jelas cukup membuatku khawatir juga berfikir sedikit negatif tentangnya. Dan di sanalah aku sadari, ternyata luasnya pembicaraan kami telah membuatku lupa untuk menelusuri Erin lebih pribadi, bahkan aku tidak tahu dimana ia tinggal, bodohnya..
Saat aku sudah mulai merelakannya, tiba-tiba ia kembali menghubungiku dan meminta untuk segera bertemu. Aku senang, lega, sekaligus bingung dengan penuh tanda Tanya besar di kepalaku, akupun mengiyakan berharap aku bisa mendapatkan semua jawaban saat bertemu dengannya.
Ia tampak begitu cantik hari itu, jauh lebih cantik dari biasanya. Durasi pertemuan kami saat itupun jauh lebih lama dibanding sebelum-sebelumnya, namun aku tidak berhasil mengeluarkan satupun pertanyaan dari list di otakku, terlalu banyak aktivitas menyenangkan yang membuatku terlarut di dalamnya, ia sangat aktif sekali hari itu membuatku semakin bingung. Plot akhir dari hari itu ialah parkir basement sebuah mall di bogor yang saat itu masih terbilang baru, aku berniat mengeluarkan semua pertanyaan yang tersimpan, belum sempat aku berbicara, ia langsung mencium ku tepat di bibir..
“tolong jangan bertanya apapun” ucapnya dengan sedikit mengendurkan bibirnya, lalu setelah itu bibirnya kembali mengunci rapat seluruh pertanyaanku sambil memelukku dengan eratnya, setelah itu ia dengan terburu-buru masuk ke mobil mewahnya dan pergi meninggalkanku di sana. “terima kasih” ucapnya, dan aku yang masih terpaku dan tidak bisa berkata apa-apa dengan semua yang baru saja terjadi. Dan itulah kisah, ciuman pertama ku.
Setelah itu ia kembali menghilang, tanpa kabar, dan aku semakin bingung dengan segalanya, aku tidak lagi bisa berfikir logis tentang ini semua, semua terjadi begitu cepat dan tampak seperti tidak nyata, tapi aku merasakannya. Hingga pada akhirnya, aku mendapat titik terang yang menghentikan semua pertanyaan yang berkecamuk dalam pikiranku, email yang membuatku tidak bisa menahan air mataku dan membuatku ingin berteriak dan menyesali semuanya. Email dari accountnya yang dikirim oleh seorang anggota keluarganya, juga kiriman pos ke rumah ku, berisi email-email, chat, dan sms, dariku untuknya dan balasan darinya untukku dari awal sampai akhir.
Erin telah tiada, jawaban simple yang sempurna, menyakitkan dan membuat dunia ini serasa hancur berkeping-keping, dan memang sehiperbol itulah yang aku rasakan saat itu. Dari awal Erin memang sudah berniat menyembunyikan identitasnya, terutama sakit kronisnya, karena ia ingin aku memperlakukannya dengan normal, dan memang lebih mudah jika bersama orang asing melakukannya, secara takdir Aku adalah orang asing yang beruntung itu. Walau sempat tidak sanggup menerima semuanya, tapi aku bersyukur mungkin inilah yang terbaik, bukan untukku, tapi untuk Erin.
2 komentar:
yap. like it brother. t'kadang qt ga akan memiliki namun ttp akan ada di hati.
betul..senyumnya yang mengatakan ia tidak takut kematian akan selalu di hati gw..
Posting Komentar