TML PArt 1: True Learning Begin!!!

Setelah beberapa kali di-pending dan di re-schedule, akhirnya gw pun melanjutkan coaching prima study yang kedua, atau pertemuan ketiga tepatnya. Pertemuan kali ini membahas lebih dalam tentang TML. Kalo ingin tahu tentang TML, baca aja postingan gw tentang prima study sebelum ini. 

Sebagai praktisi TML, ada 3 hal yang dikembangkan:
1. Attitude
Setiap hal yang dilakukan harus memiliki tujuan yang ingin dicapai (goal oriented), sehingga menganggap setidap detik yang dijalani merupakan challenge, yang akhirnya menuntut diri untuk mencari berbagai solusi untuk mencapai goal tersebut. Jika belum mencapai goal yang diinginkan, itulah sebenarnya opportunity to learn. Secara tidak langsung membentuk diri menjadi sesuatu yang super kreatif.

2. Believe
Keyakinan bahwa semua manusia dapat menjadi apapun yang ia inginkan. Untuk menjadi apapun yang dia inginkan, akan tertanam prinsip bahwa every action can be modeled, not by copying it, but installed it.

3. Technology
Dari attitude dan believe-ing yang tinggi secara tidak langsung akan mengembangkan technology dalam diri sendiri, terutama cognitive development, salah satu bagian kecilnya ialah memori.


Frame Berfikir praktisi TML
Outcome  Rapport  Flexibility  Ecology  Outcome
Dimulai dengan mengetahui tujuan apa yang ingin dicapai, setelah itu seorang praktisi TML pasti akan mempersiapkan apa-apa saja yang berperan penting untuk mencapai tujuan tersebut. Selanjutnya, seorang praktisi TML akan memikirkan beberapa metode yang akan dipakai, more than one solution, untuk mendapatkan solusi terbaik Dengan begitu praktisi TML tersebut akan menemukan cara tumbuh dan mengembangkan dirinya. Apa yang dilakukan selanjutnya?? Menaikkan target!! Menjadi sebuah Goal Baru…

Quote oke yang gw dapet dalam coaching kali ini ialah
“Hidup ini adalah permainan, jangan cuma jadi penonton, jadilah sutradara sekaligus pemain di dalamnya yang bisa memilih alur permainannya sendiri, dan jadikan permainan ini hidup! Jangan takut untuk rugi dalam melangkah, semua hanya permainan, rugi adalah investasi untuk mendapatkan hidup yang lebih hidup! Ketakutan hanya menciptakan batasan dalam langkah kita, No boundary make you feel alive dalam permainan ini!!”

Bagaimana cara kita mengetahui bahwa kita merupakan pemain sekaligus sutradara dalam hidup kita bukan penonton belaka?? Jawaban yang membedakannya ialah solusi!! Seorang penonton hanya memiliki 1 solusi dalam hidupnya, sedangkan seorang pemain sekaligus sutradara selalu memikirkan banyak solusi dalam menghadapi tantangan hidupnya. 1 solusi hanya membuahkan paksaan, sedangkan banyak solusi merupakan pilihan untuk mendapatkan solusi terbaik. Analogi simple yang cukup menggambarkannya ialah pertanyaan ini:

“Anda ingin punya mobil, atau anda ingin memakai mobil??”

Gw akui Pak Yovan emang dahsyat, ga hanya banyak quote yang bisa memotivasi gw, tapi juga Pak Yovan selalu punya cara membuat gw tercengang. Di Sela-sela coaching, beliau meminta gw menyebutkan satu tanggal di kalender, lalu gw sebutkan 21 Mei 2011, 5 detik kemudian beliau menjawab “SABTU!!”, Subhanallah, tepat banget!! Gimana cara??!!! Jelas gw makin antusias dengan TML ini.

Setelah itu beliau menjabarkan tentang aura secara fisika, dan gw amat-sangat tercengang kembali mendengar penjelasan beliau. RUmus Fisikanya ialah
“E=h.F” dimana E adalah Radiasi dan F adalah frekuensi. Seperti yang kita ketahui, setiap manusia terdiri atas berjuta-juta sel, di dalam sel terdapat inti. Inti sel ini dapat bergetar tergantung perasaan si manusia, getaran otomatis menghasilkan frekuensi dan frekuensi dapat menciptakan radiasi. Radiasi inilah yang terpancar dan kita kenal sebagai aura. Karena getarannya sangat kecil, maka dibutuhkan kemampuan lebih juga untuk melihatnya, dan hal ini juga bisa dilatih dalam TML, WAW!!

Kembali ke TML part 1, yaitu memori. Inti dari memori bukanlah menghafal tapi mengingat. Lalu hal yang seperti apa yang mudah diingat, jawabannya ialah Exitement, Keunikan, perbedaan, hal yang baru, yang membuat otak kepikiran hal tersebut terus menerus. Kemudian Pak Yovan kembali bertanya “ Coba hubungkan antara spidol dan pohon??!” jawaban yang diharapkan ialah seperti “Pohon Berbuah Spidol!”, cukup unik bukan?? Cukup membuat kita membayangkan”bagaimana cara!!” inilah yang disebut Exitement.

Gw menyebutkan ini dengan teori menghubungkan, menghubungkan suatu hal yang ada di luar kepala dengan yang ada di dalam kepala kita, sehingga mudah bagi kita untuk mengingatnya, misalkan angka, yang paling mudah.Untuk tahap awal ini dimulai dengan 20 objek dulu, Gw pun diberikan keyword dalam coaching TML.

1=pohon, 2=saklar, 3=lampu merah, 4=mobil, 5=sarung tangan, 6=dadu, 7=kurcaci, 8=piano, 9=kucing, 10=bowling, 11=gawang, 12=telur, 13=penyihir, 14=cincin, 15=monitor, 16=pesawat, 17=majalah, 18=golf, 19=mic, 20=rokok..
Apa maksudnya??? Coba readers hubungkan…

Setelah itu gw diberikan 20 benda secara abstrak dan diminta mengingatnya, MENGINGATNYA bukan MENGHAFALNYA. Inilah benda tersebut

1=Gelas, 2=modem, 3=tirai, 4=jendela, 5=botol, 6=buku, 7=kabel, 8=ayam, 9=tas, 10=motor, 11=tanaman, 12=api, 13=paku, 14=kipas, 15=rubik, 16=layar, 17=CPU, 18=boneka, 19=jemuran, 20=dinamit

Dan setelah itu gw diminta menuliskannya kembali. Dahsyatnya, dalam 10 detik gw bisa mengulang semuanya dengan tepat!! Caranyaaa???!! Dengan teori menghubungkan yang gw singgung tadi, misalkan 13=PAKU, gw hubungkan dengan keywordnya PENYIHIR, dan otak gw berkreasi bahwa PENYIHIR MINTA SESAJEN PAKU!!, otak kitalah yang menghubungkannya dan mengingatnya dengan excitement yang mempermudah. Jika readers masih penasaran, hubungi aja gw langsung, mudah-mudahan gw bisa menjelaskan ulang dengan baik, soalnya kalo praktik lebih mudah untuk dimengerti.*Promosi..hehe…

FYI, kalau readers melakukan ini bersama teman-teman, hal ini cukup bisa menjadi permainan yang sangat menarik. Misalkan saat readers ketemu teman, lalu tiba tiba saja anda berteriak “20!!!” lalu teman anda akan menjawab “Dinamit!!!”. MANTAP BRO!!!