Sabtu, 27 November 2010
Everybody Doesnt Want To Die Useless..

Diposting oleh
M_R_Herliansyah
07.08
Cerita ini sebenernya gw iseng karang-karang aja, setelah solat isya di sebuah mesjid di kutek. Terinspirasi dari keadaan real time saat itu, fenomena yang sedikit unik antara laron dan cicak. Entah kenapa bukannya berzikir, otak gw malah berkreatif yang aneh-aneh dan sedikit maksa, namun disimak aja lah readers, siapa tau bisa readers jadiin inspirasi.
Musim hujan akhir tahun, terkenal sebagai musim kawinnya banyak jenis binatang, manusia juga kali ya nyari yang anget-anget, hahaha… Salah satu yang paling menyebalkan ialah “LARON”, bintang yang paling melegenda ialah “LARON CARTER” (GAYUS). Ok, langsung saja ke cerita inti… Saat musim kawin tiba, semua laron tentunya memanfaatkan momen ini dengan maksimal untuk mendapatkan pasangan dan berregenerasi, seperti yang kita tahu juga bahwa umur laron itu hanya seumur jagung pun tidak, pilihannya KAWIN atau MATI !! (Waw… keras juga ya kehidupan mereka).
(Ceritanya) hiduplah seekor laron yang sangat jelek dan bau busuk (yang ini tambahan dari temen gw, jahat emang dia), si laron ini pun sangat ingin bisa mendapatkan pasangan. Namun apa daya, tidak ada yang ingin dekat-dekat dengan dirinya, apalagi menjadi pasangannya. Akhirnya laron ini pun hanya bisa mengasingkan diri dari persaingan akbar tersebut.
Tiba-tiba saja, muncul 4 ekor kakak beradik cicak, yang dengan ganasnya menghancurkan pesta akbar tersebut, dan menghabisi para laron satu per satu. Si laron jelek ini pun hanya bisa melihat ketakutan dari kejauhan. Namun ada suatu fenomena yang ia lihat di sana, para cicak Nampak tidak akur satu sama lainnya walaupun mereka kakak beradik, bahkan mereka tidak segan untuk berbuat kasar dan melukai cicak yang lainnya. Si laron begitu miris melihat apa yang terjadi pada kakak beradik cicak dan memiliki sebuah ide. Setelah kenyang, para cicak pun kembali ke sarang masing-masing dan tertidur pulas, itulah moment yang si Laron tunggu-tunggu.
Si Laron pun keluar dari persembunyiannya lalu mengumpulkan mayat laron-laron lainnya yang berserakan dan menyimpan mereka di tempat persembunyiannya. Keesokan harinya, para cicak terbelalak saat keluar dari sarangnya mencari makanan sisa-sisa para laron yang mati semalam, semuanya bersih. Mereka mulai saling menyalahkan satu sama lainnya dan mulai perkelahian, dan saat itulah si laron datang dan berkata bahwa ialah yang menyembunyikannya. Ia berjanji akan mengatakannya, jika ia berhasil ditangkap oleh para cicak.
Tentunya kakak beradik cicak ini dengan nafsunya mengejar si laron, dan ternyata laron ini jauh lebih cepat dan lincah dari yang mereka kira. Satu-per-satu cicak berjatuhan dari dinding, dan cicak terakhir menyerah tepat di dekat tempat persembunyian si laron. Cicak terakhir ini sudah kehabisan tenaga, begitu pula cicak lainnya, ia meminta si laron dengan sangat, untuk bisa mendapat makanan, kalau tidak, bisa dipastikan ia akan mati, begitu pula saudara-saudaranya. Akhirnya si laron kembali berjanji mengatakan dimana letak persembunyiannya bila ia berhasil mengumpulkan saudara-saudaranya di sana, sang cicak pun menyanggupinya.
Setelah mereka dikumpulkan, si laron pun berkata bahwa, para cicak masih beruntung bisa hidup panjang dan masih memiliki saudara, tidak sendirian dan terasingkan seperti si laron, tidak seharusnya mereka berselisih, mereka harus saling berbagi dan menjaga satu sama lainnya. Si Laron pun mengatakan bahwa kumpulan mayat-mayat laron ini tidak cukup untuk persediaan sampai waktu yang cukup lama, sehingga harus dimanfaatkan dengan bijak dan tidak tamak. Para cicak pun merasa malu, berterima kasih, dan berjanji akan mengikuti apa yang dikatakan oleh si laron. Si laron pun akhirnya mati karena ternyata ia pun sudah kehabisan tenaga. Si laron mati dengan senyum yang lebar telah bisa melakukan sesuatu untuk makhluk lain. Para cicak pun mulai saat itu hidup rukun dan bersama-sama di tempat persembunyian si laron dan mengenang jasa-jasa si laron sampai akhir hayat mereka.
Inti dari kisah ini ialah, bahkan hewan jelek dan bau busuk seperti laron ini saja ingin dapat bermanfaat dan dihargai dalam hidupnya yang singkat singkat. Walaupun ia dibenci dan dan dihindari, walaupun cicak adalah binatang yang menghabisi jenisnya, namun ia tetap mau memikirkan makhluk lain dan berusaha bermanfaat sehingga ia bisa mati dengan kebanggaan dan kepuasan akan dirinya. So How About You, Readers??
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
swtu proses pembelajaran dmn sang laron ini mengamati dari sudut pandang yg b'beda dlm menyikapi n menjalani hidup di akhir p'jalanan (b'beda dgn tmn2nya yg lain)
nasehat yg baik diterima oleh cicak krn sbg saudara ga boleh ada p'pecahan dlm segala hal
intinya ga boleh ngliat dari jelek n bau busuknya
tp apa yg dp'oleh akan kehadirannya krn qt ga akan prnh tw apa yg qt dapatkan dri dy
*ini jg bgs klu diterapkan dlm kehidupan b'msyarakat :) nice work, boy
Posting Komentar